Klik Dapet Duit

Minggu, 08 Februari 2009

PEDULI PALESTINA : TOKOH LINTAS AGAMA BACA PUISI


(dari kiri : I Made Suarja (Ketua Pemuda Hindu Lampung), M. Aqil Irham (Ketua GP Ansor Lampung), Al-Muzammil Yusuf (Anggota DPR-RI), dr. H. Ahmad Farich (Kepala Dinas Sosial Mewakili Gubernur), H. Sya'roni Ma'sum (KaKanwil Agama Prov. Lampung (sedang membacakan puisi)) dan Pendeta Reva Natigor (PGI Lampung)


Bandar Lampung. Peduli dengan penderitaan rakyat Palestina, berbagai tokoh lintas agama hadir dan membacakan puisi dalam acara Lomba Puisi Pelajar dan Mahasiswa dengan tema Ansor Save Palestine yang diselenggarakan oleh Gerakan Pemuda Ansor Lampung, Sabtu, 7 Februari 2009 di Plaza Lotus Bandar Lampung.

Dalam sambutanya, Ketua GP Ansor Lampung, Drs. Muhammad Aqil Irham, M.Si mengemukakan bahwa apa yang terjadi di Palestina adalah tragedi kemanusiaan yang paling memprihatinkan pada abad ke-21, dan menjadi keprihatinan umat manusia di seluruh dunia. Konflik-Israel-Palestina adalah konflik yang telah berlangsung sangat panjang dan merupakan permasalahan yang kompleks. Wilayah Israel-Palestina merupakan tanah yang menjadi asal usul tiga agama besar dunia, Yahudi, Nasrani dan Islam yang memiliki sejarah peradaban yang sangat tua dan penting. Oleh karenanya hendaknya penyelesaian masalah Israel-Palestina dapat diselesaikan secara damai, karena semua agama mengajarkan cinta damai. Menurutnya, puisi dan sastra salah satu artikulasi nurani untuk melakukan kontrol atas problem-problem kemanusiaan, seperti tragedi yang terjadi di Palestina.
Gubernur Lampung yang diwakili oleh Kepala Dinas Sosial dr. H. Muhammad Farich mengemukakan bahwa apa yang terjadi di Palestina hendaknya menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa kekerasan bukanlah jalan untuk mewujudkan perdamaian, menegakkan kebenaran dan menyelesaikan masalah. Upaya perdamaian hendaklah ditempuh dengan cara damai melalui meja perundingan yang melibatkan pihak-pihak yang terkait.
Dalam acara tersebut turut hadir dan membacakan puisi beberapa tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat antara lain Al-Muzammil Yusuf (Anggota DPR-RI), Drs. H. Sya’roni Ma’sum (Kakanwil Departemen Agama Provinsi Lampung), Pdt. Reva Natigor, I Made Suarjaya, SH (Ketua Perhimpunan Pemuda Hindu Lampung), H. Dayat Sutan Sati (tokoh masyarakat), Isbedy Stiawan (penyair), Saiful Irba Tanpaka (penyair), dan Maskut Candranegara (Wasekjen PP GP Ansor).
Ketua Panitia Yusrizal Karana mengemukakan bahwa sebagian besar yang mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh GP Ansor bekerjasama dengan Dewan Kesenian Lampung (DKL) dan Lampung Post ini adalah penyair pemula sehingga belum dapat tampil maksimal, sehingga juara-juara yang tampil adalah peserta-peserta yang sudah lama aktif di UKM dan kegiatan kepenyairan.
Ketua Umum Dewan Kesenian Lampung dalam sambutan tertulisnya yang diwaliki oleh sekretaris Dewan Kesenian Lampung, Harry Jayaningrat mengatakan bahwa puisi adalah media yang universal dan dapat mengungkapkan perasaan dan persitiwa dengan kedalaman dan kejernihan. Ia juga mengungkapkan apresiasinya terahadap Gerakan Pemuda Ansor yang telah mampu menyelengarakan acara ini dengan baik.
Dalam Lomba yang diikuti oleh pelajar dan mahasiswa se Lampung itu, dengan Dewan Juri Isbedy Stiawan, Saiful Irba Tanpaka dan Yusrizal Karana, tampil sebagai Juara Umum I Fitriyani, Juara Umum II Agit Yoga Subandi, Juara Umum III Yesi Arnita. Untuk Kategori Puisi Terbaik I Didi Arsandi, Puisi Terbaik II Ida Munfarida, dan puisi Terbaik III Bayu Setiawan. Untuk kategori penampilan terbaik adalah Nining Suryani, kedua Zaza Pregina, dan ketiga Amelia. Sedangkan Juara Favorit I adalah V. Febriyanti Junaidi, Favorit II Kadek Mela W, dan Juara Favorit III Brigis Wulandari.
Dalam kesempatan tersebut, Gerakan Pemuda Ansor juga mengumpulkan tanda-tangan tokoh dan masyarakat Lampung sebagai bentuk dukungan untuk rakyat Palestina. Dari para undangan, peserta dan pengunjung Plaza Lotus terkumpul 1500 tanda tangan dalam kain putih ukuran 4 X 3 meter. Menurut Ketua Panitia, tanda tangan tersebut nantinya akan dipasang di seputar tugu Adipura agar dapat dilihat oleh masyarakat Lampung.
Disamping itu, di seputar arena lomba, ditampilkan pameran foto korban tragedi Palestina dan Pemutaran Video kekejaman di Palestina yang merupakan sumbangan Komisi Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP). Dalam lomba yang dipandu oleh host dari Radio Star FM dan Tegar TV tesebut diselingi dengan kuis dan games serta doorprize.

Jumat, 30 Januari 2009

Puisi-Puisi Palestina dari Habiburrahman el-Sirazi

Tantangan si Kecil Dorrah Kepada Tentara Israel, Sedetik Sebelum Ajalnya Datang Menjelang

Dengan membusungkan dada,
Dada yang merah menyala
Dengan mengepalkan tangan kanannya,
Tangan yang merah menyala
Ia teriakan sebuah tantangan,
Tantangan yang merah menyala
Kepada seluruh tentara Israel yang durjana
Ayo, tembakan seluruh peluru kalian
Pada dadaku dan dada seluruh anak Palestina
Maka kalian akan kalah bersama keputus asaan
Dan kami akan menang bersama keyakinan!

Doa si Kecil Dorrah Untuk Ariel Sharon Sang Jagal Manusia Sedetik Sebelum Ajalnya Datang Menjelang

Dengan bibir bergetar menahan derita, derita anak-anak Palestina
Ia berdoa untuk Sang Jagal Manusia Ariel Sharon
Aku doakan kau Sharon semoga berumur panjang,
Agar kau dapat terus menyalurkan hobimu
Membunuh anak-anak kecil tanpa dosa
Di mana saja
Tuhan akan membinasakanmu mengutukmu dengan sejadi-jadinya
Kelak di neraka!!


Ketika Seorang Ibu Palestina Melahirkan Anaknya

(Sajak ini ditulis untuk mengenang terbunuhnya Shafia, bocah Palestina
berumur tiga tahun yang ditembak tentara Israel beberapa hari setelah
tertembaknya Muhammad Al Dorrah )

Ketika seorang ibu Palestina melahirkan anaknya
Ia lantunkan suara adzan di telinga kanannya
Dan pangggilan qamat di telinga kirinya
Lantas ia tanamkan sebuah pesan suci dalam hatinya

Anakku, ayo sebut nama Allah,
Cepatlah bangkit, ambillah surgamu, ambillah mahkotamu
Yang dirampas ular bersisik bintang setan bernama Israel durhaka.
Anakku, Ular itu menjijikkan ibumu,
Ular itu menjijikkan seluruh umat manusia
Ular itu meresahkan dunia
Cepat bunuh dia, rajam dia dengan batu-batu neraka.

"Anakku, ayo sebut nama Allah,
Cepatlah bangkit, ambil batu-batu itu
rebutlahlah surgamu, rebutlah mahkotamu
Jangan ragu!!
Jika kau mundur setapak saja
Melawan Israel durjana
Yang telah berabad-abad menjadi musuh Tuhanmu,
Menjadi musuh nabimu,
Menjadi musuh ibumu,
Menjadi musuh ayahmu,
Dan menjadi musuh saudara-saudaramu seluruh umat manusia
Jangan kau sebut aku ini ibumu."

Seketika itu satu juta pahlawan Palestina tercipta
Dengan keberanian luar biasa
Dengan dada merah menyala
Bergerak bersama-sama
Bersenjata batu-batu neraka
Siap melumat Israel durjana sejadi-jadinya
Tanpa sisa.


Cara Orang Palestina Berbuka Puasa

Orang-orang Islam sedunia berbuka puasa
Dengan kurma dan makanan yang lezat lainnya
Tapi orang-orang Palestina berbuka puasa
Dengan batu-batu dan luka-luka yang menganga.


Cara Orang Palestina Berhari Raya

Tiap hari orang Palestina berhari raya
Merayakan gugurnya pahlawan mereka
Bunga-bunga surga
Menemani hari-hari mereka


Batalyon Izzuddin El Qassam

Menjiwai ajaran Muhammad
Mewarisi kejantanan Shalahuddin
Memperjuangkan kemerdekaan negeri
Mengumadangkan perdamainan sejati
Tanpa penindasan,
tanpa penjajahan,
tanpa pengusiran,
tanpa penyerobotan tanah air orang lain,
tanpa pemerkosaan,
tanpa teror,
tanpa kepengecutan

Tak pernah menyerah pada musuh
Tak pernah takut pada kematian
Satu lawan satu kalau berani
Atau terserah, kalian Israel, pasti kami hancurkan !
Mati satu tumbuh seribu
Inilah batalyon pilihan
Kebanggaan rakyat Palestina
Yang terus bergerilya, melawan penjajahan
Mengharap kerelaan Tuhan

(dari : http://umam1101.multiply.com/journal/item/105/Puisi_Palestina)

PEDULI PALESTINA: GP Ansor Gelar Lomba Puisi

Lampung Post, Selasa, 27 Januari 2009

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Lampung bekerja sama dengan Dewan Kesenian Lampung (DKL) menyelenggarakan Lomba Menulis dan Membaca Puisi Selamatkan Palestina. Ketua panitia pelaksana lomba Yusrizal Karana mengatakan sastra sebagai kontrol sosial mempunyai "mata lain" dalam melihat peristiwa pembumihangusan Palestina dalam agresi Israel belum lama ini.

"Puisi mungkin bisa menjadi penyejuk hati bagi siapa saja yang bertikai," kata Yusrizal, Sabtu (24-1).

Lomba ini, kata dia, dimaksudkan untuk menggalang solidaritas sesama umat manusia atas tragedi berdarah serangan Israel terhadap warga Palestina. Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat membangkitkan rasa kemanusiaan dan menumbuhkan kepedulian terhadap sesama.

Sekretaris panitia pelaksana Puji Raharjo Soekarno menjelaskan lomba membaca dan menulis puisi dapat diikuti pelajar SMA dan mahasiswa yang memiliki kepedulian terhadap Palestina. Karya puisi harus asli, bukan terjemahan atau saduran.

"Setiap peserta lomba boleh mengirimkan maksimal tiga puisi. Setiap puisi tidak boleh lebih dari dua halaman kuarto, diketik 1 spasi dengan format Times New Roman ukuran huruf 12. Alamat dan biodata ditulis di halaman terpisah. Cantumkan nomor telepon dan telepon seluler kalau ada," kata Puji.

Syarat lainnya, karya belum pernah dipublikasikan atau dilombakan. Peserta tidak dipungut biaya. Setiap sekolah tidak dibatasi jumlah peserta.

Kirimkan karya puisi ke alamat panitia di Sekretariat GP Ansor Provinsi Lampung Jalan Danau Toba Nomor 9, Kedaton, Bandar Lampung telepon (0721) 786273, 7532135, 081279307272 atau Sekretariat Dewan Kesenian Lampung (DKL) Kompleks Gedung Sumpah Pemuda Way Halim, Bandar Lampung.

Naskah, kata dia, diterima paling lambat 5 Februari 2009.

Karya-karya puisi yang masuk akan dinilai dewan juri dari unsur penyair dan pers. Penulis 20 karya terbaik akan diundang untuk membacakan karyanya pada 7 Februari 2009 bersama tokoh pemuda, politisi, birokrat, dan tokoh-tokoh Lampung lainnya. n ZUL/K-1

Puisi-Puisi Penyair Palestina

TANAH AIRKU
Ibrahim Touqan

Tanah airku
Tanah airku
Kemuliaan dan kecantikan
Keagungan dan kejelitaan
Engkau berada di bukit
Hidup dan penyelamatan
Kegembiraan dan harapan
Engkau berada dalam suasana
Akankah kulihat engkau
Aman dan nyaman
Bersuara dan terhormat
Akankah kulihat engkau
Dalam bayangan
Meraih bintang
Tanah airku
Tanah airku
Pemuda tidak pernah lelah
Tujuan mereka adalah kemerdekaan
Atau mereka mati
Kami akan minum dari kematian
Karena kami tidak akan menjadi hamba bagi musuh
Kami tidak ingin
Kehinaan abadi
Maupun kehidupan menyedihkan
Kami tidak ingin
Tapi kami akan kembali
Kepada kemuliaan
Tanah airku
Tanah airku.


KAMI AKAN KEMBALI
Abu Salma

Demi cintaku Palestina, bagaimana aku dapat tidur
Sedangkan spektrum penyiksaan ada di mataku
Aku menyucikan dunia dengan namamu
Dan jika kamu tidak suka biarkan aku keluar
Aku telah dipelihara perasaan penuh rahasia
Pada hari-hari yang meluncur berbicara tentang
Persekongkolan dengan musuh dan teman-teman.
Demi cintaku Palestina!
Bagaimana aku hidup
Anda jauh dari dataran dan lautan
Di kaki gunung yang dicelup dengan darah
Yang memanggil-manggil diriku
Dan di cakrawala yang muncul mencelup
Menangis di pantai memanggil diriku
Dan aku menangis di telinga waktu
Aliran pelarian yang memanggil diriku
Mereka menjadi asing di negeri sendiri.


MARTIR
Abdelrahim Mahmud

Aku akan membawa jiwaku di tanganku
Dan melemparkannya di lembah kematian
Itu adalah kehidupan yang baik membuat teman senang
Atau kematian yang membuat marah musuh
Yang mulia jiwa manusia mempunyai dua tujuan
Mati atau untuk mencapai segenap impian
Apa arti hidup bila aku tidak tinggal
Takut dan apa yang kumiliki bagi orang lain dilarang
Ketika aku berbicara, semua dunia mendengarkan
Dan suaraku bergema di antara semua orang
Aku bisa melihat kematian, tapi aku terburu-buru
Ini adalah kematian lelaki.


SEBUAH CERITA
Kamal Nasir

Aku akan memberitahu kamu sebuah cerita
Sebuah cerita yang hidup di dalam mimpi manusia
Sebuah cerita yang berasal dari dunia bawah tenda
Dibuat oleh kelaparan dan dihiasi dalam gelap malam
Di negeri saya, dan negeri saya adalah segelintir pengungsi
Dari dua puluh orang terkumpul setengah kilo tepung
Dan menjanjikan sebuah relief ... bingkisan parsel
Ini adalah cerita tentang kelompok penderitaan
Yang berdiri selama sepuluh tahun dalam kelaparan
Menangis dan sekarat
Dalam kesulitan dan hasrat.

Puisi-Puisi Mahmoud Darwish

I Have Witnessed the Massacre

Aku menjadi saksi pembantaian
Aku seorang korban dari peta buatan
Aku anak lelaki dari kata-kata tanpa hiasan
Aku melihat koral beterbangan
Aku melihat embun berubah jadi bom berjatuhan

Ketika mereka menutup pintu-pintu hatiku
Memasang barikade dan menetapkan jam malam
Hatiku berubah jadi lembah
Sulbiku menjelma batu
Dan bunga-bunga anyelir tumbuh
Dan kembang-kembang anyelir mekar


KARTU IDENTITAS
Camkan!
Aku adalah orang Arab
Dan nomor KTP 50.000
Aku punya delapan anak-anak
Dan yang kesembilanakan datang setelah musim panas
Apakah kamu akan marah?
Leluhurku
Telah ada sebelum lahirnya zaman
Dan sebelum munculnya masa
Sebelum pinus dan zaitun
Sebelum tumbuhnya padang rumput
Kau curi ladang bapaku
Dan tanah tempat kami bercocok tanam
Aku dan seluruh anak-anakku
Dan untukku dan cucu-cucuku
Tak satu pun yang kau sisakan
Kecuali batu-batu
Akankah penguasa kalian merebutnya juga dari kami?

MEREKA INGIN MELIHATKU MATI

Mereka ingin melihatku mati
Lantas berkata dia milik kami, dari kami.
20 tahun suara jejak-jejak mereka
ku dengar di antara tembok-tembok malam
Mereka tak membuka pintu
Sekarang pun masih di sini
Aku lihat tiga orang dari mereka
Seorang penyair, pembunuh, dan pembaca buku

Kapan kalian ingin menembakku?
Tanyaku
Jangan ambil susah jawaban mereka!
Bumi begitu kelam gulita,
Tapi mengapa puisi-puisimu amat terang?
Karena hatiku terkandung 30 lautan
Tuturku
Camkan waktumu!
Aku ingin kalian bunuh aku perlahan-lahan
Hingga kubisa menulis puisi terakhirku untuk sahabat
Mereka tertawa
hanya serangkai kalimat diambilnya dariku
Serangkai kalimat yang kupersembahkan untuk sahabat

Lain-lain

Hal-hal yang belum jelas dapat ditanyakan ke sekretariat panitia atau melalui e-mail ke: permahisa@yahoo.com, atau SMS atau telp. ke Rizal 081279307272 dan (0721) 7532135

Ketentuan Peserta

  1. Berstatus pelajar SLTA (SMA, SMK, MADRASAH ALIYAH atau sederajat) atau Mahasiswa.
  2. Perempuan atau laki-laki yang memiliki kepedulian terhadap Palestina.
  3. Puisi karangan sendiri yang berthemakan tentang Palestina.
  4. Karya puisi harus asli, bukan terjemahan atau saduran
  5. Setiap peserta lomba mengirimkan maksimal 3 (tiga) karya puisi.
  6. Setiap puisi tidak boleh lebih dari 2 halaman kuarto, diketik 1 spasi dengan format time roman pont size 12. Alamat dan biodata ditulis di halaman terpisah. Cantumkan nomor telpon atau HP (kalau ada).
  7. Belum pernah dipublikasikan atau dilombakan.
  8. Peserta lomba tidak dipungut bayaran (gratis).
  9. Setiap sekolah tidak dibatasi jumlah peserta.
  10. Karya puisi dikirimkan ke alamat panitia :
  11. Sekretariat GP Ansor Prov. Lampung Jl. Danau Toba, No 9, Kedaton, Bandar Lampung Telpon (0721) 786273
  12. Naskah diterima paling lambat 5 Februari 2009.
  13. Keterangan Lain
  • Karya-karya puisi yang masuk akan dinilai oleh dewan juri dari unsur penyair (dua orang) dan pers (satu orang). Sebanyak 20 karya terbaik akan diundang penulisnya untuk membacakan karyanya pada 7 Februari 2009, bersama tokoh pemuda, politisi, birokrat serta tokoh-tokoh Lampung lainnya.
  • Bagi peserta lomba yang memenuhi kriteria atau masuk nominasi, berhak memperoleh hadiah berupa piala, uang tunai dan hadiah lain dari sponsor.